Rabu, 04 April 2012

Laju Reaksi

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
 LAJU REAKSI

 .. 8



BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang

Pada dasarnya reaksi kimia berlangsung dengan laju (kecepatan) yang berbeda-beda. Ada reaksi yang berlangsung seketika, seperti bom atau petasan yang meledak. Ada juga reaksi yang berlangsung sangat lambat, seperti perkaratan besi atau fosilisasi sisa organisme. Selain itu laju reaksi kimia ternyata dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti suhu, konsentrasi, luas permukaan, katalisator, tekanan, dan volume. Laju menyatakan seberapa cepat atau seberapa lambat suatu proses berlangsung. Laju juga menyatakn besarnya perubahan yang terjadi dalam satuan waktu. Satuan waktu tersebut dapat berupa detik, menit, jam, hari, bulan, ataupun tahun. Reaksi kimia adalah proses perubahan zat pereaksi menjadi produk. Seiring dengan bertambahnya waktu reaksi, maka jumlah zat pereaksinya akan semakin sedikit, sedangkan produk semakin banyak. Laju reaksi dinyatakan sebagai laju berkurangnya pereaksi atau terbentuknya produk. Setiap pereaksi disertai suatu perubahan fisis yang diamati, seperti pembentukan endapan, gas, atau perubahan warna. Kelajuan reaksi dapat dipelajari dengan mengukur salah atau dari perubahan tersebut. Bagi reaksi yang menghasilkan gas, maka kelajuan reaksinya dapat dipelajari dengan mengukur volume gas yang dihasilkan. Bagi reaksi yang disertai perubahan warna, maka kelajuan reaksinya dapat ditentukan dengan mengukur perubahan intensitas warnanya. Bagi reaksi yang menghasilkan endapan, maka kelajuan reaksinya dapat ditentukan dengan mengukur waktu yang diperlukan untuk membentuk sejumlah endapan. Oleh karena itu, kami akan menghitung dan menganalisis laju reaksi yang terjadi pada pita magnesium dengan HCl.  

B.     Rumusan Masalah

1.      Bagaimanakah grafik konsentrasi terhadap laju reaksi ?
2.      Bagaimana pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi ?
3.      Bagaimana persamaan reaksi Mg dan HCl ?

C.    Tujuan Penelitian

1.      Untuk mengetahui grafik konsentrasi terhadap laju reaksi.
2.      Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi.
3.      Untuk mengetahui persamaan reaksi Mg dan HCl.

D.    Manfaat Penelitian

1.      Dapat mengetahui grafik konsentrasi terhadap laju reaksi.
2.      Dapat mengetahui pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi.
3.      Dapat mengetahui persamaan reaksi Mg dan HC



BAB II
DASAR TEORI


A.    Laju Reaksi

Laju menyatakan seberapa cepat atau seberapa lambat suatu proses berlangsung. Laju juga menyatakan besarnya perubahan yang terjadi dalam satu satua waktu. Satuan waktu dapat berupa detik, menit, jam, hari atau tahun.Reaksi kimia adalah proses perubahan zat pereaksi menjadi produk. Seiring dengan bertambahnya waktu reaksi, maka jumlah zat peraksi semakin sedikit, sedangkan produk semakin banyak. Laju reaksi dinyatakan sebagai laju berkurangnya pereaksi atau laju terbentuknya produk.

 

B.     HCl (Asam Klorida)

Asam klorida adalah larutan akuatik dari gas hidrogen klorida (HCl). Ia adalah asam kuat, dan merupakan komponen utama dalam asam lambung. Senyawa ini juga digunakan secara luas dalam industri. Asam klorida harus ditangani dengan wewanti keselamatan yang tepat karena merupakan cairan yang sangat korosif.

C.    Pita Magnesium

Magnesium ialah unsur kimia di dalam jadual berkala yang mempunyai simbol Mg, nombor atom 12 dan jisim atom 24.31. Magnesium merupakan unsur yang kelapan paling berlimpah di bumi dan merangkumi 2% daripada kandungan kerak Bumi dari segi berat, manakala adalah unsur ketiga terbanyak yang terlarut dalam air laut. Logam alkali bumi ini banyak digunakan dalam pengaloian logam, contohnya dalam pembuatan aloi aluminium-magnesium, yang biasanya dinamakan "magnalium" atau "magnelium".
     
Magnesium agak kuat, berwarna putih keperakan dan ringan (satu pertiga lebih ringan daripada aluminium). Magnesium berubah kusam apabila terdedah kepada udara, tetapi berlainan dengan logam-logam alkali, penyimpanan dalam persekitaran yang bebas oksigen tidaklah diperlukan kerana ia akan membentuk satu lapisan pelindung oksida yang sukar ditembus atau diasingkan. Dalam bentuk serbuk, logam ini terbakar dengan nyalaan putih apabila terdedah kepada keadaan lembap. Magnesium sukar terbakar jika dalam bentuk pukal, dan adalah lebih mudah untuk dibakar jika dipotong dalam bentuk jalur nipis.
      
Adalah amat sukar untuk mematikan pembakaran magnesium, oleh sebab ia boleh terbakar bersama nitrogen (membentuk magnesium nitrida), dan karbon dioksida (membentuk magnesium oksida dan karbon). Pembakaran pita magnesium akan tetap berterusan jika pita direndam dalam air, sehinggalah pita magnesium habis terbakar.
     
Magnesium menghasilkan cahaya putih yang terang apabila dibakar dalam udara. Ini digunakan pada zaman awal fotografi di mana serbuk magnesium digunakan sebagai sumber pencahayaan (serbuk kilat). Kemudiannya, pita magnesium digunakan dalam mentol denyar yang dinyala secara elektrik. Serbuk magnesium masih digunakan dalam pembuatan mercun dan nyala marin apabila cahaya putih terang diperlukan.

D.    Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laju Reaksi

1.      Luas permukaan sentuh

Luas permukaan sentuh memiliki peranan yang sangat penting. Semakin luas permukaan bidang sentuh, tumbukan yang terjadi antar partikel semakin besar sehingga laju reaksi semakin cepat. Begitu juga, apabila semakin kecil luas permukaan bidang sentuh, maka semakin kecil tumbukan yang terjadi antar partikel, sehingga laju reaksi pun semakin kecil. Karakteristik kepingan yang direaksikan juga turut berpengaruh, yaitu semakin halus kepingan itu, maka semakin cepat waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi; sedangkan semakin kasar kepingan itu, maka semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi.

2.      Suhu

Suhu juga turut berperan dalam mempengaruhi laju reaksi. Apabila suhu pada suatu reaksi yang berlangsung dinaikkan, maka menyebabkan partikel semakin aktif bergerak, sehingga tumbukan yang terjadi semakin sering, menyebabkan laju reaksi semakin besar. Sebaliknya, apabila suhu diturunkan, maka partikel semakin tak aktif, sehingga laju reaksi semakin kecil.

3.      Katalisator

Katalisator atau katalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri. Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk. Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi. Katalis menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang lebih rendah. Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi.
Katalis dapat dibedakan ke dalam dua golongan utama: katalis homogen dan katalis heterogen. Katalis heterogen adalah katalis yang ada dalam fase berbeda dengan pereaksi dalam reaksi yang dikatalisinya, sedangkan katalis homogen berada dalam fase yang sama. Satu contoh sederhana untuk katalisis heterogen yaitu bahwa katalis menyediakan suatu permukaan di mana pereaksi-pereaksi (atau substrat) untuk sementara terjerat. Ikatan dalam substrat-substrat menjadi lemah sedemikian sehingga memadai terbentuknya produk baru. Ikatan antara produk dan katalis lebih lemah, sehingga akhirnya terlepas.
Katalis homogen umumnya bereaksi dengan satu atau lebih pereaksi untuk membentuk suatu perantara kimia yang selanjutnya bereaksi membentuk produk akhir reaksi, dalam suatu proses yang memulihkan katalisnya. Berikut ini merupakan skema umum reaksi katalitik, di mana C melambangkan katalisnya:
... (1)
... (2)
Meskipun katalis (C) termakan oleh reaksi 1, namun selanjutnya dihasilkan kembali oleh reaksi 2, sehingga untuk reaksi keseluruhannya menjadi :
Beberapa katalis yang pernah dikembangkan antara lain berupa katalis Ziegler-Natta yang digunakan untuk produksi masal polietilen dan polipropilen. Reaksi katalitis yang paling dikenal adalah proses Haber, yaitu sintesis amonia menggunakan besi biasa sebagai katalis. Konverter katalitik yang dapat menghancurkan produk emisi kendaraan yang paling sulit diatasi, terbuat dari platina dan rodium.

4.      Molaritas

Molaritas adalah banyaknya mol zat terlarut tiap satuan volum zat pelarut. Hubungannya dengan laju reaksi adalah bahwa semakin besar molaritas suatu zat, maka semakin cepat suatu reaksi berlangsung. Dengan demikian pada molaritas yang rendah suatu reaksi akan berjalan lebih lambat daripada molaritas yang tinggi.

5.      Konsentrasi Pereaksi            

Karena persamaan laju reaksi didefinisikan dalam bentuk konsentrsi reaktan maka dengan naiknya konsentrasi maka naik pula kecepatan reaksinya. Artinya semakin tinggi konsentrasi maka semakin banyak molekul reaktan yang tersedia dengan demikian kemungkinan bertumbukan akan semakin banyak juga sehingga kecepatan reaksi meningkat.



BAB III
METODE PENELITIAN


A.    Alat dan Bahan

1.      Alat
·      Tabung reaksi
·      Rak tabung reaksi
·      Stopwatch
·      Pengaduk
·      Gelas ukur
·      Pipet 
2.      Bahan
·      Larutan HCl 3 M
·      Larutan HCl 2 M
·      Larutan HCl 1 M
·      Pita Magnesium

B.     Langkah Kerja

1.      Mengambil 5 ml larutan HCl 3 M, kemudian memasukkan ke tabung reaksi.
2.      Memasukkan ke dalam tabung, pita Magnesium 1 cm.
3.      Mencatat waktu yang diperlukan untuk reaksi.
4.      Melakukan cara yang sama untuk larutan HCl 2 M dan 1 M.

C.    Waktu dan Tempat Penelitian

       Waktu pelaksanaan : Senin, 31 Oktober 2011
       Tempat                    : Laboratorium Kimia SMA N 1 Jetis          

D.    Jadwal Penelitian

 

Waktu

Kegiatan

Senin, 31 Oktober 2011

Melakukan praktikum

Selasa, 1 November 2011

Membuat kerangka laporan

2-5 November 2011

Membuat laporan

Senin, 7 November 2011

Mengumpulkan laporan

 



BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN


A.    Data

No
Larutan HCl
Pita Mg
Waktu reaksi (sekon)
1
3 M
1 cm
31 s
0.0323 M/s
2.
2 M
1 cm
126 s
0.0079 M/s
3.
1 M
1 cm
1146 s
0.0009 M/s

   Keterangan :
   Laju reaksi (v) =  1/t

B.     Pembahasan


Kedua grafik di atas menunjukkan bahwa reaksi pita Mg dengan HCl konsentrasi 1 Molar memiliki laju reaksi yang rendah yaitu 0.0009 M/s, sedangkan waktu yang diperlukan untuk bereaksi sangat lama, yaitu 1146 s. Pada reaksi pita Mg dengan HCl konsentrasi 2 Molar, laju reaksinya sebesar 0.0079 M/s, lebih cepat dibandingkan dengan HCl konsentrasi 1 Molar. Sedangkan waktu yang diperlukan untuk selesai bereaksi tidak terlalu lama, sekitar 126 s. Pada reaksi pita Mg dengan HCl konsentrasi 3 Molar, laju reaksinya sebesar 0.0323 M/s, lebih cepat dibandingkan dengan HCl konsentrasi 1 M dan 2 M. Dan waktu yang diperlukan untuk selesai bereaksi, 31 s.
Dari kedua grafik tersebut, menunjukkan bahwa konsentrasi pereaksi mempengaruhi laju reaksi. Semakin besar konsentrasi pereaksi, maka laju reaksi semakin cepat. Sebaliknya semakin kecil konsentrasi pereaksi, maka laju reaksi semakin lambat. Sedangkan semakin besar konsentrasi pereaksi, waktu yang diperlukan untuk selesai bereaksi semakin cepat. Sebaliknya semakin kecil konsentrasi pereaksi, waktu yang diperlukan untuk selesai bereaksi semakin lama.
Persamaan reaksinya :
Mg (s) + 2HCl (aq) -> MgCl2 (aq) + H2 (g)

 

BAB V
PENUTUP


A.    Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa :
1.      Salah satu faktor yang mempengaruhi laju reaksi adalah konsentrasi pereaksi.
2.      Semakin besar konsentrasi pereaksi, maka laju reaksi semakin cepat. Sebaliknya, semakin kecil konsentrasi pereaksi, maka laju reaksi semakin lambat.
3.      Semakin besar konsentrasi pereaksi, waktu yang diperlukan untuk selesai bereaksi semakin cepat. Sebaliknya semakin kecil konsentrasi pereaksi, waktu yang diperlukan untuk selesai bereaksi semakin lama.
4.      Persamaan reaksinya :
Mg (s) + 2HCl (aq)   ->  MgCl2 (aq) + H2 (g)

B.     Saran

Jika melakukan pengamatan pada suatu reaksi lakukanlah dengan teliti dalam pengamatan, jangan stopwatch dan tergesa-gesa agar tidak terjadi kesalahan dalam pengukuran waktu.  Dalam mengambil larutan HCL harus sesuai dengan takaran yang diperlukan jangan lebih ataupun jangan kurang dari batas yang telah di tentukan.  Dalam mengamati larutan HCL yang dimasuki pita magnesium harus dengan teliti jangan sampai ketinggalan waktu saat gelembung pita magnesium telah habis atau tidak ada.

 


DAFTAR PUSTAKA


Anonim. 2011. Asam Klorida. Diambil 25 Oktober 2011

Anonim. 2011. Magnesium. Diambil 2 November 2011

Purba, Michael. 2004. KIMIA UNTUK SMA KELAS XI 2A. Jakarta: Erlangga. 

Purba, Michael. 2006. KIMIA UNTUK SMA KELAS XI. Jakarta: Erlangga.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

makasih atas sumbernya :) boleh bertanya nggak?jadi kalo logam mg 1cm dan direaksikan dengan hcl bereaksinya berapa lama ya?makasih :)

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar