PENYAKIT MENULAR SEKSUAL

Penyakit menular ialah yang menjalar dari seseorang kepada orang lain, bahkan dapat menjalar kepada seluruh masyarakat. Seseorang dapat menderita penyakit menular seksual (PMS) bila ia melakukan hubungan seksual dengan orang yang menderita penyakit tersebut. Ada beberapa hubungan seksual yang dapat menyebabkan munculnya PMS :

·         Kelamin dengan kelamin (gentino geital)

·         Mulut dengan kelamin (oral genital)

·         Lubang dubur dengan kelamin (onal genital)

Orang yang beresiko tinggi tertular PMS adalah mereka yang sering berganti-ganti pasangan dalam hubungan seksual. Ada lebih 30 macam penyakit yang hingga sekarang diketahui sebagai PMS. Penyakit menular seksual disebabkan oleh bakteri, virus, jamur dan protozoa.

Jenis-jenis Penyakit Menular Seksual (PMS)

A.    Gonorea (Kencing nanah)

Gonorea adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh infeksi bakteri Neisseria gonorrhoea. Tanda-tanda penderita gonorea pada laki-laki :

1.      Rasa pedih pada saluran kemih

2.      Rasa terbakar pada saluran kemih sewaktu kencing

3.      Sakit jika kemaluan tegang (ereksi)

4.      Keluar cairan atau nanah dari lubang saluran kemih

5.      Tanda-tanda ini muncul pada 3-5 hari sesudah melakukan hubungan seks

Gonorea dapat menimbulkan komplikasi pada beberapa alat atau organ tubuh :

1.      Penyempitan saluran kencing

2.      Penyempitan saluran telur (pada wanita)

3.      Penyempitan daluran sperma (pada pria)

4.      Mandul

5.      Pada wanita hamil, bayinya akan mengalami peradangan mata dan kebutaan.

6.      Radang sendi (arthritis)

Penyakit ini dapat diobati dengan antibiotika.

B.     Sifilis (Raja Singa)

Sifilis adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh infeksi bakteri Treponema pallidum. Ditularkan melalui hubungan badan. Tahap pertama bisul yang tidak sakit di bagian penisatau rahim. Pada tahap kedua terdapat lesi di permukaan kulit yang tidak gatal di seluruh tubuh, sariawan di mulut, demam ringan, sakit tenggorokan dan pembengkakan kelenjar limfe pada lipatan paha, tangan atau leher. Pada tahap ketiga terjadi kerusakan sendi dan tulang, kerusakan aorta dan kelumpuhan. Pengobatan dengan antibiotik hanya pada tahap pertama dan kedua.

C.    Herpes Genitalis

Herpes genitalis adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh virus herpes simpleks. Gejalanya yaitu sakit atau gatal di daerah kelamin dan lepuhan berair atau luka terbuka.

D.    Vaginistis

Vaginistis yakni infeksi pada vagina yang biasanya menyebabkan keluarnya cairan dari vagina yang berbau dan menimbulkan ketidaknyamanan. Ini disebabkan oleh berbagai jenis bakteri (bakteri gonorrhea, chlamydia) atau jamur. Pada umumnya, dapat disembuhkan dengan obat yang tepat sesuai dengan penyebabnya.

E.     Bisul Pada Alat Kelamin

Bisul Pada Alat Kelamin disebabkan oleh virus (Virus Human Papilloma atau HPV). Muncul satu atau banyak bisul atau benjolan antara sebulan sampai setahun setelah berhubungan intim dengan penderita penyakit tersebut. Pada umumnya, tidak dapat terlihat pada perempuan karena terletak di dalam vagina, atau pada lelaki karena terlalu kecil. Ini bisa berakibat serius pada perempuan, karena dapat menyebabkan kanker cervix. Bisul pada kelamin ini bisa disembuhkan, perempuan harus menjalankan pap smear setiap kali berganti pasangan intim.

F.     Kutu Kelamin

Kutu Kelamin sangatlah kecil (lebih kecil atau sama dengan 1/8 inch), berwarna kelabu kecoklatan dan menetap pada rambut kemaluan. Penyakit ini dapat disembuhkan dengan obat cair yang digosokkan pada rambut kelamin.

G.    AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome)

AIDS merupakan penyakit yang disebabkan virus yang merusak sistem kekebalan tubuh manusia. Akibatnya, tubuh mudah diserang penyakit-penyakit lain yang berakibat fatal. Virus ini disebut virus HIV (Human Immuno Deficiency Virus). HIV menyerang satu jenis sel darah putih yang bertugas menangkal infeksi.

Cara penularan AIDS sebagai berikut :

1.      Melalui kontak hubungan badan (hubungan seksual) dengan seorang penderita yang telah terinfeksi HIV.

2.      Melalui jarum suntik atau alat lain yang telah dipakai orang yang terinfeksi HIV.

3.      Melalui transfusi darah yang tercemar HIV.

4.      Melalui ibu hamil yang terinfeksi HIV kepada bayi yang dikandungnya.

Gejala-gejalanya :

Tahap awal seseorang yang terinfeksi HIV tidak menunjukkan gejala. Sel-sel pertahanan tubuh  semakin lama semakin banyak yang rusak, maka penderita sangat rentan terhadap semua infeksi kuman. Setelah tahap pertengahan seseorang menunjukkan gejala seperti flu, lesu, demam, berkeringat mlaam hari tanpa sebab, otot sakit, batuk, pembesaran kelenjar limfe, dan infeksi mulut. Pada tahap akhir berat badan penderita menurun dengan cepat, diare kronik, sesak napas, bintik-bintik atau bisul berwarna merah dan akhirnya kematian.

Cara pencegahan terhadap AIDS :

1.      Tidak melakukan hubungan badan dengan seseorang yang terinfeksi HIV.

2.      Hindari penggunaan jarum suntik bersama-sama.

3.      Bila ingin menggunakan alat tusuk seperti jarum, tato, akupuntur, pastikan bahwa alat-alat yang dipakai telah dicuci hama.

4.      Bila ingin transfusi darah pastikan darah tidak tercemar HIV.

Virus HIV merupakan virus yang tidak dapat hidup di luar tubuh. HIV tidak dapat ditularkan melalui hubungan sosial biasa, misalnya bersalaman, menggunakan kolam renang bersama, menggunkaan kamar mandi bersama-sama atau melalui gigitan nyamuk.