Sabtu, 08 Maret 2014

PENDIDIKAN SEBAGAI ILMU DAN SISTEM



Pendidikan Sebagai Ilmu
·         Menurut M.J. Langeveld, ilmu pendidikan adalah suatu ilmu yang bukan saja menelaah obyeknya untuk mengetahui betapa keadaan atau hakiki obyek itu, melainkan mempelajari pula betapa hendaknya bertindak.
·         Menurut S. Brodjonagoro, ilmu pendidikan adalah teori pendidikan, perenungan tentang pendidikan. Dalam ari luas ilmu pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari soal-soal yang timbul dalam praktek pendidikan.
·         Menurut Cater V. Good, ilmu pendidikan adalah suatu bangunan pengetahuan yang sisitematis mengenai aspek-aspek kuantitatif dan obyektif dan proses belajar, menggunakan instrument secara seksama dalam mengajukan hipotesis-hipotesis pendidikan untuk diuji dan pengalaman, seringkali dalam bentuk eksperimental.


Persyaratan Pendidikan sebagai Ilmu :
1)      memiliki objek studi
·         Obyek material ilmu pendidikan adalah perilaku manusia.
·        Obyek formal ilmu pendidikan adalah menelaah fenomena pendidikan dan semua fenomena yang ada hubungannya dengan pendidikan dalam perspektif yang luas dan integrative.
2)      memiliki sistematika
·        Sistematika pertama, pendidikan sebagai gejala, dapat dianalisis dan proses atau situasi pendidikan, yaitu adanya komponen-komponen pendidikan: tujuan pendidikan, peserta didik, pendidik, isi pendidik, metode pendidikan, alat pendidikan, lingkungan pendidikan.
·         Sistematika yang kedua, pendidikan sebagai upaya sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan manusia (peserta didik).
·         Sistematika yang ketiga melihat pendidikan sebagai gejala manusiawi sekaligus sebagai upaya sadar dengan mengantisipasi konteks perkembangan sosio-budaya di masa depan.
3)      memiliki metode
Metode-metode yang dapat dipakai untuk ilmu pendidikan sebagai.
·         Metode Normatif, metode normative berkenaan dengan konsep manusia yang diidealkan yang ingin dicapai oleh pendidikan.
·         Metode Eksplanatori, bersangkut paut dengan pertanyaan tentang kondisi dan kekuatan apa yang membuat suatu proses pendidikan berhasil.
·         Metode Teknologis, metode teknologis ini mempunyai fungsi untuk mengungkapkan bagaimana melakukanya dalam menuju keberhasilan pencapaian tujuan-tujuan yang diinginkan.
·         Metode Deskriptif-fenomenologis, metode ini mencoba menguraikan kenyataan-kenyataan pendidikan dan kemudian mengklasifikasikan sehingga ditemukan yang hakiki.
·         Metode Hermeneutis, metode ini untuk memahami kenyataan pendidikan yang kongkrit dan historis untuk menjelaskan makna dan struktur dari kegiatan pendidikan.
·         Metode Analisis Kritis (Filosofis), metode ini secara kritis tentang istilah-istilah, pernyataan-pernyataan, konsep-konsep dan teori-teori yang ada atau digunakan dalam pendidikan.

Ilmu pendidikan terletak dalam lingkungan penggolongan ilmu:
a.       Menurut sistemnya
1)      Ilmu-ilmu murni, berdiri sendiri dan lepas dari empiri.
2)      Ilmu-ilmu pengalaman (empiri), berdasarkan pengalaman dan obyeknya ialah gejala kehidupan.
·         Ilmu alam
·         Ilmu rohani, obyeknya di dalam keaktifan rohani manusia, seperti berbicara, bahasa, mengajar-belajar.
b.      Dibedakan atas :
1)      Ilmu normatif, berhubungan dengan pandangan tentang manusia yang membicarakan nilai-nilai hidup dan norma-norma yang membentuk gambaran kepribadian manusia yang diharapkan.
2)      Ilmu diskriptif
3)      Ilmu teoritis, membantu para pendidik agar berhati-hati dalam praktek-praktek pendidikan. Terbagi menjadi dua: ilmu sistematis dan ilmu historis.
4)      Ilmu praktis, ditujukan kepada praktek dan perbuatan yang mempengaruhi anak didik.


Pendidikan Sebagai Sistem
Pengertian sistem menurut Roger A. kaufan (1972: 1) adalah jumlah keseluruhan dari bagian-bagian yang bekerja secara independen dan bekerja bersama untuk mencapai hasil-hasil yang dikehendaki berdasarkan atas kebutuhan-kebutuhan. Sedangkan menurut Notonegoro (1973), sistem adalah suatu rangkaian keseluruhan kebulatan kesatuan.
Di dalam Webster’s Third New International Dictionary (1976: 2322), yang di maksud sistem antara lain;
  • Suatu kesatuan kompleks yang dibentuk dari berbagai bagian yang tunduk pada rencana umum atau mengabdi suatu tujuan umum.
  • Sekumpulan objek yang bekerja sama dalam interaksi yang teratur atau interdependensi.
Oleh karena itu, suatu sistem di dalamnya mengandung hal-hal sebagai berikut;
  • Adanya satu kesatuan organis;
  • Adanya komponen-komponen yang membentuk kesatuan organis;
  • Adanya hubungan keterkaitan antara komponen satu dengan komponen lain maupun antara komponen dengan keseluruhan;
  • Adanya gerak dan dinamika; dan
  • Adanya tujuan yang ingin dicapai.
Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mencapai suatu tujuan pendidikan. Usaha pendidikan menyangkut tiga unsur pokok:
1)      Masukan usaha pendidkan
Yaitu peserta didik dengan berbagai ciri-ciri yang ada pada diri peserta didik itu (antara lain, bakat, minat, kemampuan, keadaan jasmani).
2)      Proses pendidikan
Seperti pendidik, kurikulum, gedung sekolah, buku, metode mengajar, dll.
3)      Hasil pendidikan
Meliputi hasil belajar (yang berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan) setelah selesainya belajar mengajar tertentu  dan berupa lulusan dari lembaga pendidikan (sekolah) tertentu.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1979) menjelaskan bahwa “ pendidikan merupakan suatu sistem yang mempunyai unsur-unsur tujuan/sasaran pendidikan, peserta didik, pengelola pendidikan, struktur/jenjang, kurikulum dan peralatan/ fasilitas.”
Setiap unsur dalam sistem pendidikan saling berkaitan dan pengaruh mempengaruhi.
P.H. Combs (1982) mengemukakan dua belas komponen pendidikan seperti berikut.
1)      Tujuan dan prioritas
Merupakan informasi tentang apa yang hendak dicapai oleh sistem pendidikan dan urutan pelaksanaannya. Fungsinya mengarahkan kegiatan sistem.
2)      Peserta didik
Fungsinya ialah belajar. Diharapkan peserta didik mengalami proses perubahan tingkah laku sesuai dengan tujuan sistem pendidikan.
3)      Manajemen dan pengelolaan
Fungsinya mengkoordinasikan, mengarahkan, dan menilai sistem pendidikan. Komponen ini bersumber pada sistem nilai dan cita-cita yang merupakan informasi tentang pola kepemimpinan dalam pengelolaan system pendidikan.
4)      Struktur dan jadwal waktu
Fungsi mengatur pembagian waktu dan kegiatan.
5)      Isi dan bahan pengajaran
Fungsi  untuk menggambarkan luas dan dalamnya bahan pelajaran yang harus dikuasai peserta didik, serta mengarahkan dan mempolakan kegiatan-kegiatan dalam proses pendidikan.
6)      Guru dan pelaksana
Fungsi menyediakan bahan pelajaran dan menyelenggarakan proses belajar untuk peserta didik.
7)      Alat bantu belajar
Fungsi untuk memungkinkan terjadinya proses pendidikan yang lebih menarik dan lebih bervariasi.
8)      Fasilitas
Fungsi untuk tempat terselenggaranya proses pendidikan.
9)      Teknologi
Teknologi ialah semua teknik yang digunakan sehingga sistem pendidikan berjalan dengan efisien dan efektif. Fungsi memperlancar dan meningkatkan hasil guna proses pendidikan.
10)  Pengawasan mutu
Fungsi membina peraturan-peraturan dan standar pendidikan.
11)  Penelitian
Fungsi untuk memperbaiki dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan penampilan sistem pendidikan.
12)  Biaya
Fungsi memperlancar proses pendidikan dan menjadi petunjuk tentang tingkat efisiensi sistem pendidikan.

Pendidikan sebagai suatu sistem dapat digambarkan dalam bentuk model input-output.

Masukkan pendidikan à sistem pendidikan à hasil pendidikan

Masukan pendidikan yaitu segala sesuatu yang masuk dalam sistem dan berperanan dalam proses pendidikan.


Pendidikan Nasional sebagai Suatu Sistem
Menurut Undang-undang RI No. 2 Tahun 1989, tentang Sistem Pendidikan Nasional dikemukakan Pendidikan Nasional adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.
Sebagai suatu system, Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

1 komentar:

Siska qravity mengatakan...

sangat membantu seklai infonya makasih

susu kental manis

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar