Menurut
Langgulung pendidikan Islam tercakup dalam delapan pengertian, yaitu
At-Tarbiyyah Ad-Din (Pendidikan keagamaan), At-Ta’lim fil Islamy (pengajaran
keislaman), Tarbiyyah Al-Muslimin (Pendidikan orang-orang islam), At-tarbiyyah
fil Islam (Pendidikan dalam islam), At-Tarbiyyah ‘inda Muslimin (pendidikan
dikalangan Orang-orang Islam), dan At-Tarbiyyah Al-Islamiyyah (Pendidikan
Islami). Arti pendidikan Islam itu sendiri adalah pendidikan yang berdasarkan
Islam. Isi ilmu adalah teori. Isi ilmu bumi adalah teori tentang bumi. Maka isi
Ilmu pendidikan adalah teori-teori tentang pendidikan, Ilmu pendidikan Islam
secara lengkap isi suatu ilmu bukanlah hanya teori.
Istilah pendidikan dalam pendidikan Islam pada umumnya
mengacu pada Al-Tarbiyah, Al-Ta'dib, Al-Ta'lim.
Istilah Al-Tarbiyah berasal dari kata Rab yang
bermakna tumbuh, berkembang, memelihara, merawat, mengatur dan menjaga
kelestarian atau ekstiensinnya. Pengertian pendidikan Islam yang dikandungkan
dalam Al-Tarbiyah, terdiri dari empat unsur pendekatan, yaitu:
1.
Memelihara dan menjaga fitrah anak didik menjelang dewasa (baligh)
2.
Mengembangkan seluruh potensi menuju kesempurnaan.
3.
Mengarahkan seluruh fitrah menuju kesempurnaan.
4.
Melaksanakan pendidikan secara bertahap.
Al-Ta`lim sebagai proses transmisi berbagai ilmu
pengetahuan pada jiwa individu tanpa adanya batasan dan ketentuan tertentu.
melainkan membawa kaum muslimin kepada nilai pendidikan tazkiyah dan annafs (pensucian diri) dari segala
kotoran, sehingga memungkinkannya menerima alhikmah serta mempelajari segala
yang bermanfaat untuk diketahui.
Istilah Al-Ta'dib adalah pengenalan dan pengakuan yang
secara berangsurangsur di tanamkan pada diri manusia (peserta didik) tentang
tempat-tempat yang tepat dari segala sesuatu di dalam tatanan penciptaan.
Dengan pendekatan ini, pendidikan akan berfungsi sebagai pembimbing kearah
pengenalan dan pengakuan kepada Tuhan yang tepat dalam tatanan wujud dan
kepribadiannya.
pendidikan Islam adalah proses mengubah tingkah laku individu peserta
didik pada kehidupan pribadi, masyarakat, dan alam sekitarnya
pendidikan Islam sebagai upaya mengembangkan, mendorong serta mengajak
peserta didik hidup lebih dinamis dengan berdasarkan nilai-nilai yang tinggi dan
kehidupan yang mulia.
pendidikan Islam adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh
pendidikan terhadap perkembangan jasmani dan rohani peserta didik menuju
terbentuknya kepribadiannya yang utama (insan kamil).
Pendidikan Islam adalah suatu sistem yang memungkinkan seseorang
(peserta didik) dapat mengarahkan kehidupannya sesuai dengan ideologi Islam
Hakikat manusia menurut islam
Menurut A. Tafsir (2008: 34) manusia adalah makhluk ciptaan Allah; ia tidaklah
muncul dengan sendirinya atau berada oleh dirinya sendiri. Al-Qur’an surat
al-Alaq ayat 2 menjelaskan bahwa manusia itu diciptakan Tuhan dari segumpal
darah; al-Qur’an surat al-Thariq ayat 5 menjelaskan bahwa manusia dijadikan
oleh Allah, al-Qur’an surat ar-Rahman ayat 3 menjelaskan bahwa ar-Rahman
(Allah) itulah yang menciptakan manusia. Hakikat
wujudnya bahwa manusia adalah mahkluk yang perkembangannya dipengaruhi oleh
pembawaan dan lingkungan.
Dalam teori pendidikan lama, yang dikembangkan didunia barat, dikatakan bahwa
perkembangannya seseorang hanya dipengaruhi oleh pembawaan (nativisme) sebagai
lawannya berkembang pula teori yang mengajarkan bahwa perkembangan seseorang
hanya ditentukan oleh lingkungannya (empirisme), sebagai sintesisnya
dikembangkan teori ketiga yang mengatakan bahwa perkembangan seseorang
ditentukan oleh pembawaan dan lingkungannya (konvergensi)
Manusia adalah
makhluk utuh yang terdiri atas jasmani, akal, dan rohani sebagai potensi pokok,
manusia yang mempunyai aspek jasmani, disebutkan dalam surah al Qashash ayat :
77 :
“Carilah
kehidupan akhirat dengan apa yang dikaruniakan Allah kepadamu tidak boleh
melupakan urusan dunia”
Manusia sempurna menurut islam
Menurut Ahmad
Tafsir (2008: 41-46) manusia sempurna menurut Islam adalah manusia yang
memiliki kriteria sebagai berikut :
1. Jasmani yang
sehat serta kuat dan berketrampilan.
Orang Islam perlu memiliki jasmani yang sehat dan kuat, terutama berhubungan
dengan keperluan penyiaran dan pembelaan serta penegakan ajaran Islam. Dilihat dari
ini maka Islam mengidealkan Muslim yang sehat serta kuat jasmaninya. Islam
menghendaki agar orang Islam itu sehat mentalnya karena inti ajaran Islam
(iman) adalah persoalan mental. Kesehatan mental berkaitan erat dengan
kesehatan jasmani. Karena kesehatan mental penting, maka kesehatan jasmani pun
penting pula. Karena kesehatan jasmani sering berkaitan dengan pembelaan Islam,
maka sejak permulaan sejarahnya pendidikan jasmani (agar sehat dan kuat)
diberikan oleh para pemimpin Islam.
2. Cerdas dan
Pintar
Islam
menginginkan pemeluknya cerdas serta pandai. Itulah ciri akal yang berkembang
secara sempurna. Cerdas ditandai oleh adanya kemampuan menyelesaikan masalah
dengan cepat dan tepat, sedangkan pandai ditandai oleh banyak memiliki
pengetahuan, jadi banyak memiliki informasi. Salah satu ciri Muslim yang cerdas
dan pandai memiliki indikator-indikator sebagai berikut:
a. memiliki
sains yang banyak dan berkualitas tinggi. Sains adalah pengetahuan manusia yang
merupakan produk indera dan akal; dan sains kelihatan tinggi atau rendahnya
mutu akal. Orang Islam hendaknya tidak hanya menguasai teori-teori sains,
tetapi berkemampuan pula menciptakan teori-teori baru dalam sains, termasuk
teknologi.
b. mampu
memahami dan menghasilkan filsafat. Berbeda dengan sains, filsafat adalah jenis
pengetahuan yang semata-mata akliah. Dengan ini, orang Islam akan mampu memecahkan
masalah filosofis.
3. Rohani yang
Berkualitas Tinggi
Rohani yang diuraikan disini ialah aspek
manusia selain jasmani dan akal (logika). Kekuatan rohani (tegasnya kalbu) lebih jauh daripada
kekuatan akal. Karena kekuatan jasmani terbatas pada objek-objek berwujud
materi yang dapat ditangkap oleh indera. Dalam hal ini yang dimaksud kalbu yang
berkualitas tinggi adalah kalbu yang penuh berisi iman kepada Allah. Kalbu yang penuh iman mempunyai gejala-gejala yang amat banyak. Kalbu
yang iman itu ditandai bila orangnya shalat, ia shalat dengan khusuk
(al-Mu’min:1-2); bila mengingat Allah, kulit dan hatinya tenang (al-Zumar:23); bila disebut
nama Allah, bergetar hatinya (al-Hajj:34-35); bila dibacakan kepada mereka
ayat-ayat Allah, mereka sujud dan menangis (Maryam:58, al-Isra’:109). Itulah
ciri utama hati yang penuh iman dan
taqwa. Dari situlah akan muncul manusia yang
berpikir dan bertindak sesuai dengan kehendak Tuhan.
Tujuan pendidikan islam
Menurut Abdul Fatah Jalal, tujuan umum pendidikan
Islam ialah terwujudnya manusia sebagai hamba Allah. Jadi menurut Islam,
pendidikan haruslah menjadikan seluruh manusia yang menghambakan kepada Allah.
Yang dimaksud menghambakan diri ialah beribadah kepada Allah.
Menurut
al Syaibani, tujuan pendidikan Islam adalah :
1. Tujuan yang berkaitan dengan
individu, mencakup perubahan yang berupa pengetahuan, tingkah laku masyarakat,
tingkah laku jasmani dan rohani dan kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki
untuk hidup di dunia dan di akhirat.
2. Tujuan yang berkaitan dengan
masyarakat, mencakup tingkah laku masyarakat, tingkah laku individu dalam
masyarakat, perubahan kehidupan masyarakat, memperkaya pengalaman masyarakat.
3. Tujuan profesional yang berkaitan
dengan pendidikan dan pengajaran sebagai ilmu, sebagai seni, sebagai profesi,
dan sebagai kegiatan masyarakat.
Menurut al abrasyi, merinci tujuan akhir
pendidikan islam menjadi
1.
Pembinaan akhlak.
2.
menyiapkan anak didik untuk hidup dudunia dan akhirat.
3.
Penguasaan ilmu.
4.
Keterampilan bekerja dalam masyrakat.
Menurut
Asma hasan Fahmi, tujuan akhir pendidikan islam dapat diperinci menjadi;
1.
Tujuan keagamaan.
2.
Tujuan pengembangan akal dan akhlak.
3.
Tujuan pengajaran kebudayaan.
4.
Tujuan pembicaraan kepribadian.
Menurut
Munir Mursi, tujuan pendidikan islam menjadi :
1.
Bahagia di dunia dan akhirat.
2.
menghambakan diri kepada Allah.
3.
Memperkuat ikatan keislaman dan melayani kepentingan masyarakat islam.
4.
Akhlak mulia.
1 komentar:
informasinya sangat menambah wawasan sekali
susu kental manis
Posting Komentar